Rabu, 30 November 2016

Seblak Alternatif Sehat Mie Instan

Pak Solih si pembuat seblak di Warung Martani Tulung. Dia pernah lama tinggal di Bandung berjualan seblak. Kami menambahkan menu seblak di Warung KaTa Pusur setelah melihat bagaimana tingginya konsumsi MSG (Mono Sodium Glutamat) dalam bentuk bumbu masak vetsin yg dikonsumsi harian masyarakat. 

Makanan instan kemasan siap saji banyak mengandalkan MSG untuk rasa gurĂ­h bumbunya. Bakso, soto, mie ayam, kerupuk terasa kurang gurih tanpa mecin, begitu komentar banyak ibu-ibu rumah tangga.



Seblak
Seblak adalah jajanan khas Jawa Barat yang dibuat dari kerupuk yang direbus dan diberi berbagai tambahan bahan seperti makaroni, mie, kwetiau, siomay kering, sayur, bahkan kadang pakai cakar ayam atau tulang, yang kemudian dimasak dengan bumbu bawang, kencur, dan cabai. Seblak sekarang sudah banyak di temukan di berbagai tempat. Sayangnya, seblak identik dengan bahan pangan yang kurang sehat dan banyak mengandung MSG. Hmm, kalau seblak dibuat dari bahan pangan lokal yang sehat gimana ya rasanya ? Penasaran ? Ayo cicip di #warungkatapusur #polanharjo 

Mecin dan Mie Instan
Kerupuk rambak adalah bahan dasar seblak.

Kenapa konsumsi MSG harus dikurangi ?

Pertama, saya mau menjelaskan dulu tentang MSG, MSG atau monosodium glutamat merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat. Sebagai perbandingan, garam dapur yang biasa kita pakai itu sodium klorida atau rumus molekulnya NaCl. Jadi bedanya MSG dengan garam biasa adalah Cl-nya ditukar dengan glutamat. Lalu glutamat itu sendiri apa? glutamat merupakan asam amino non esensial bagi kita. Asam amino non esensial adalah asam amino yang bisa dibuat sendiri di dalam tubuh, yang sebenarnya tidak perlu ditambahkan dalam makanan.

Bagaimana tubuh kita merespon MSG? MSG yang kita makan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi sodium/natrium (Na) dan Glutamat. Glutamat yang dikonsumsi akan dimetabolisme oleh sel-sel usus halus dan diubah menjadi energi untuk menjalankan pencernaan di usus halus itu sendiri. Selain itu glutamat memiliki fungsi lain terhadap otak yaitu sebagai neurotransmiter. Neurotransmiter berperan untuk menyampaikan sinyal-sinyal dari sel saraf ke sel target.

Loh loh, jadi sebenarnya MSG itu aman ga sih? Nah disini bagian yang menariknya. MSG dikatakan aman jika sesuai dengan dosis yang sudah ditetapkan, dosisnya paling maksimal yaitu 30 mg/berat badan. Misal berat badan kamu 50 kg, maka batas maksimal yaitu 1,5 gram/hari. Pertanyaannya, apakah kita sadar berapa asupan MSG yang masuk kedalam tubuh kita? Sebagai contoh, saya pernah mencoba mengamati beberapa tukang mie ayam pinggir jalan yang menambahkan MSG dalam masakannya, rata-rata sekitar 0,5 gram. Nah, untuk orang yang berat badannya 50 kg, 3 mangkuk mie ayam adalah batas maksimal. Memang sepertinya tidak mungkin makan 3 mangkuk mie ayam setiap hari, tapi bagaimana dengan makanan lain yang dimakan setiap harinya? belum tentu tidak menggunakan MSG atau menggunakan kurang dari 0,5 gram MSG kan? bisa jadi lebih!

Apa yang terjadi jika konsumsi MSG berlebih? Oke mungkin dari dulu kita sering mendengar bila makan banyak MSG akan membuat bodoh, sebenarnya tidak ada satupun bukti ilmiah yang menyebutkan itu, tapi ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi MSG berlebihan akan menyebabkan KERUSAKAN OTAK. Jadi bukan bodoh lagi hehe.

Nah, yuk mulai dari sekarang kita kurangi asupan MSG kita. Kita bikin sendiri jajanan kita, makan untuk keluarga kita, dibanding konsumsi makanan yang bahannya tidak jelas berasal darimana. Tapi kalo seblak kami sudah jelas aman, sehat, dan enak hehe
...

#panganlokal #pangansehat #jajananlokal #jajananindonesia #jajanansehat #warungsehat #warungkatapusur #warungkandatakonpusur #kandatakon #polan #polanharjo #klaten #martani #martaniorganic #membangunjiwamelaluirasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar