Selasa, 17 Januari 2017

Ngobrol Malam Sungai Pusur RTP

River Tubing Pusur.
Orang datang ke warung kopi yah mau ngopi, ngeteh biru bunga telang, ngombucha (istilah baru untuk menikmati kombucha bunga telang). Plus ngenet.  Bisa juga nyeblak (menu mie seblak yg dimasak tanpa mecin dan kerupuknya dibuat tanpa boraks) dan telor tubing (hadeuhh apaan lagi ini). Telor tubing adalah telur ceplok rebus yg dimasak kuah ciyee ciyeee temenan sama para penubing di Sungai Pusur jadi deh menu 'telur tubing'. Cerita telur tubing di postingan yg lain yah.

Kali Pusur (Maret 2016)
Kali Pusur adalah bagian dari / sub-DAS Pusur.
Melewati beberapa daerah administrasi, Kecamatan Polanharjo misalnya.

Komunitas Muda Pecinta Sungai River Tubing Pusur - RTP.

Persoalan yg dihadapi Kali Pusur adalah sedimentasi kerusakan infrastruktur irigasi, beberapa artikel  populer lawas menuliskan soal ini. Berikut kutipannya.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Daerah Irigasi Bogor, Kecamatan Juwiring, Sumartono, saat ditemui di salah satu rumah makan di Klaten, Selasa (3/2/2015). Dia menyebut sedimentasi pada bagian bendungan saat ini mencapai tiga meter. Kondisi itu membuat cekungan yang ada pada bendungan tak bisa dimanfaatkan untuk menampung air yang digunakan sebagai irigasi.

Selain persoalan sedimentasi pada bagian bendungan, Sumartono menjelaskan kerusakan infrastruktur di sepanjang DAS yang digunakan untuk irigasi sawah di 48 desa di lima kecamatan tersebut membuat debit air pada bagian hilir berkurang.

Di bagian hulu, aliran irigasi dipakai untuk perikanan. Aliran dibobol. Kerusakan fisik mencapai 70%, perbaikan saluran tersier, sekunder, primer terus dilakukan kata Heru Hendrayana dari Teknik Geologi, FT UGM. Begitu juga pemeliharaan pintu air kata Kabid SDA PU Klaten, Harjaka. Sampah rumah tangga menyumbang tumpukan sedimentasi di bendungan.


Jangan sampe kurang ngobrol biar gak doyong Kak. 
Kalau mau ngomong list kerusakan dan salah-salahan sih daftarnya akan terus nambah panjang. Menyelamatkan dunia dalam satu malam, ya makanya ada film super heroes lawhh ahh.

Manusia normal masyarakat publik umum seperti kita semua bisa melakukan sesuatu bareng-bareng dan kecil, sederhana, tidak mahal, semua orang bisa. Pilih saja. Misalnya berikut ini atau ide lain yg anda miliki, silakan dibuat nyata.

Tidak mengeluh saja soal sampah apalagi hanya kuman-komen seputaran sedimentasi Sungai Pusur, tapi memang berbuat sesuatu yg nyata di rumah dan warung tempat kita tinggal. Anda? Berikut daftar ide:
  • sampah rumah tangga dipilah sejak dari dapur. sampah organik buang ke lobang galian, masukkan ke keranjang kompos takakura, diolah fermentasi menjadi pupuk cair dan cairan pengepel lantai. Kontak Yusup Martani untuk info seputaran fermentasi, 0813-1780-5953. martanipangansehat.blogspot.com.
  • mulung sampah plastik di Sungai Pusur dilakukan teratur oleh kawans River Tubing Pusur dan River Tubing Pusur 2 (menyesuaikan nama IG-nya). Minggu ke-3 setiap bulannya. Kontak Muklis 0856-4748-7604 dan Iwan 0856-4748-7060 untuk info soal jadwal mulung pusur.
  • plastik, kertas, layak kreasi, logam/kaca dipisahkan. Mas Agus dan Mbak Ami dari LESTARI menyediakan keranjang-keranjang cantik yg pas untuk kategori sampah-sampah ini. Sudah dipraktekkan pengolahan aneka sampah menjadi hiasan dll, di beberapa desa di Kecamatan Polanharjo, Klaten. Kontak Agus Ami 0856-4338-4668.
  • buat eco bricks. masukkan sampah plastik ke dalam botol bekas minuman. gunakan kayu untuk menekan agar sampah terpadatkan. botol berisi sampah plastik akan mengeras, siap dibuat batu-bata atau kreasi lainnya. Info di link berikut http://www.ecobricks.org
Jangan Lupa Bahagia Kak.
Komunitas River Tubing Pusur mengelola wisata sungai yg disebut river tubing. Perosotan mengikuti arus sungai menggunakan ban dalam mobil. Senang dan bahagia bermain air sekaligus mengangumi ciptaan Sang Kuasa. Merasakan jernihnya air sungai jadi memahami dan berhati-hati berperilaku harian. 

Kontak Muklis 0856-4748-7604 dan Iwan 0856-4748-7060 untuk info River Tubing Pusur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar