Fahmi sedang mencoba mewarnai pola batik dengan crayon dan pensil warna |
1. Mewarnai bisa meredakan stres dan kecemasan
Mewarnai membuat pusat rasa takut di otak menjadi santai dan otomatis membuat kita juga santai. Selanjutnya akan membuat bagian otak yang disebut amygdala atau bagian otak yang berperan penting terhadap emosi, terutama rasa takut dan mengurangi stres secara keseluruhan. Mewarnai adalah sarana meditasi dan pengisi waktu luang. Sehingga cocok untuk melatih kembali amygdala untuk mengatasi stres.
2. Mewarnai melatih otak untuk fokus
Konselor klinis Leslie Marshall menyatakan bahwa aktivitas mewarnai dapat membuka lobus frontal otak atau bagian otak yang berfungsi mengorganisir dan memecahkan masalah dan membuat pikiran fokus. Hal ini dapat bermanfaat untuk kita yang dalam zaman penuh tuntutan kesibukan terutama yang tinggal di perkotaan sekarang, untuk lebih fokus pada pekerjaan satu per satu alias tak mudah terdistraksi atau bingung, yang ujungnya justru bikin cemas tak keruan.
3. Mewarnai menjadikan kita sebagai diri sendiri
Buku mewarnai memfasilitasi kita menjadi diri sendiri. Kita berhak mewarnai sesuai seleramu tanpa perlu memedulikan omongan orang lain. Misalnya mewarnai daun dengan warna kuning atau ungu, padahal umumnya hijau, itu bukan masalah. Kamu bebas berekspresi.
4. Melatih keterampilan motorik halus dan penglihatan
Mewarnai membutuhkan dua belahan otak untuk berkomunikasi, dan kegiatan ini meningkatkan keterampilan motorik halus sekaligus penglihatan.
"Aktivitas ini melibatkan dua logika, yakni pola warna dan kreativitas ketika mencampur dan mencocokkan warna," ujar Gloria Martínez Ayala, seorang psikolog. Sehingga pada gilirannya, aktivitas menggambar menggabungkan bagian cerebral cortex yang melibatkan kemampuan penglihatan dan motorik halus. Selain mewarnai buku, kegiatan mengisi teka-teki silang juga merupakan terapi untuk menunda atau mencegah terkena demensia bagi orang yang lebih tua.
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar