Kamis, 15 Desember 2016

Jelas Cookies Kelor Gluten Free Tepung Martani Lebih Sehat Mudah Dicerna



Marak disebut dalam perbincangan soal kue glutenfree. Apa sih kue gluten free dan kenapa menjadi penting untuk mengurangi asupan gluten harian kita? Kawan Fahmi yg memang sekolahannya soal teknologi pangan memberi penjelasan terkait gluten dan efeknya untuk tubuh kita.

Gluten adalah suatu protein yang terkandung bersama pati dalam endosperma yang terdapat dalam gandum, gandum hitam, dan jelai. Gandum mempunyai kandungan gluten tertinggi. Kata dasar gluten berasal dari glu/glue, yang artinya adalah lem. Gluten ini yang membuat adonan roti atau kue menjadi kenyal dan mengembang karena sifatnya yang kedap udara. Makanan yang mengandung gluten misalnya: roti, kue, donat, mie, pasta, termasuk kue atau biskuit yang dijual di supermarket, pada dasarnya semua jenis makanan yang terbuat dari tepung terigu.


Lalu apa yang terjadi kalau kita mengkonsumsi gluten? untuk dapat mencerna gluten dengan baik itu dibutuhkan 3 kali siklus metabolisme tubuh. Jadi bayangkan kalau kita makan mie ayam 2 mangkok, kemungkinan mie ini baru bisa dikeluarkan dari tubuh kita 3 hari kemudian. Singkat kata, gluten ini sulit dicerna, terutama untuk anak-anak karena sistem metabolisme mereka belum sempurna.
Dengan mengkonsumsi makanan yang sulit tercerna meskipun mungkin kita tidak mempunyai sensitivitas terhadap gluten, tetapi karena metabolisme tubuh harus bekerja dengan lebih keras untuk mencerna gluten, maka tenaga dan energi yang digunakan juga lebih banyak yang kemudian akan membuat tubuh lebih lesu dan mudah mengantuk.
Orang yang mempunyai sensitivitas pada gluten merasakan gejala kembung, rasa tidak enak pada perut, hingga gejala berat seperti gangguan pencernaan, iritasi usus, sakit kepala, migrain, nyeri sendi dan otot, asma, gangguan pada kulit seperti eksem, dan gangguan hati. Semua ini dapat mengarah ke penyakit celiac sprue, dimana jonjot usus halus rusak dan tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Hal ini bisa mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, diare, lesu kronis, yang bila berkepanjangan bisa mengarah ke penyakit lupus, autisme, ADHD yang diduga akibat dari asupan tinggi gluten.
Apa yang bisa menjadi pengganti tepung terigu dalam kebutuhan memasak sehari-hari? Bersyukurlah karena kita tinggal di Indonesia yang kaya akan beragam jenis makanan, karena gandum yang menjadi asal muasal tepung terigu sebenarnya bukan berasal dari Indonesia. Kita mempunyai tepung beras (merah, coklat, hitam, putih), tepung mocaf (berasal dari singkong yang difermentasikan dan diolah menjadi tepung), tepung ubi, tepung ketan, tepung tapioka, tepung jagung, dan tepung kacang (hijau, merah), tepung garut, tepung ganyong, tepung talas, tepung sukun, dan masih banyak lagi.

Resep untuk membuat cookies kelor.

Bahan :
  • 200 gr tepung Martani
  • 125 ml minyak
  • 125 gr mentega
  • 160 gr gula putih
  • 100 ml putih telur
  • 50 gr tepung maizena
  • 1 sdt vanili
  • 2 sdt bubuk daun kelor


Cara membuat :

  1. Kocok minyak mentega dan gula sampai putih, masuk vannili
  2. Masukkan putih telur kocok lagi dengan mixer
  3. Masukkan tepung Martani dan maizena kocok dengan mixer sampai tercampur rata
  4. Masukkan serbuk kelor aduk mixer
  5. Masukkan dalam plastik segitiga tuang menjadi bagian kecil kecil lalu pipihkan dgn menggunakan garpu.
  6. Panggang di oven dgn suhu 150°c selama 20 menit.

Taraaa jadilah kukis daun kelor selain enak juga mengandung banyak vitamin yg terdapat pada daun kelor.

Anak-anak suka dengan cookies kelor



Selamat Mencoba :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar